Dum! Dum! Dum! Saat hujan, Ardha dan Adi iseng menabuh tifa tua yang mereka temukan di gudang rumah Ardha. Mendadak tangan dan kaki Ardha bergerak sendiri, menari-nari mengikuti tabuhan tifa. Adi pun tak bisa mengendalikan tabuhannya. Tiba-tiba kabut putih menyelimuti dan kedua anak itu mendapati diri mereka berada di antara belukar hutan Papua tahun 1800-an. Mereka mengikuti sebuah tim e…
Terdengar suara perempuan memanggil Tatang. Namun, tidak ada siapa-siapa di ruang pameran. Suara itu semakin jelas, asalnya dari sebuah lukisan. Mungkinkah lukisan bisa berbicara? Ternyata mungkin. Bahkan, Tatang ikut terserap masuk ke dunia lukisan. Orang-orang di dalam lukisan itu ternyata hidup! Jangan-jangan... mereka juga melihat pelaku pencurian lukisan kemarin malam. Apakah Tatang harus …
Ribuan tahun dari sekarang, Terra atau Bumi yang manusia tempati telah tiada akibat perang. Penduduk Terra berpencar mencari planet yang bisa mereka tinggali. Satu janji mereka, Jangan tempati planet yang sudah berpenduduk. Jangan lagi berperang. Sudah cukup. Namun, manusia memang serakah. Satu koloni manusia membuat perserikatan besar yang bermaksud menguasai antariksa. Mereka menyerang sat…
Ribuan tahun dari sekarang, Terra atau Bumi yang manusia tempati telah tiada akibat perang. Penduduk Terra berpencar mencari-cari planet yang bisa mereka tinggali. Kini planet-planet di antariksa luas mulai dikuasai oleh Starx, suatu perserikatan antarplanet yang ingin menguasai seluruh antariksa. Satu planet, Kunin, menjadi planet penjara bagi tahanan-tahanan Starx. Dan, api pemberontakan mula…
Ribuan tahun dari sekarang, Terra atau Bumi yang manusia tempati tiada akibat perang. Penduduk Terra berpencar mencari planet yang bisa mereka tinggali. Dalam hitungan 24 bulan Starx, Kunin II sebagai pusat kekuatan Jenderal Roon akan diserang oleh Skuadron X, skuadron penghancur yang sama sekali bukan lawan seimbang. Veta dipaksa untuk membuat peralatan perang tandingan, kalau tidak sisanya…
Wagimin bimbang antara mempertahankan layangan atau menukarnya dengan pil kina yang bisa menyembuhkan sakit emaknya. Namun, pil kina itu pemberian Jan, salah satu serdadu Belanda. Wagimin membenci Belanda, tapi Jan berbeda. Layangan membuka persahabatan kecil di tengah perang revolusi. Apakah Jan bisa dipercaya saat mengatakan bahwa ada mata-mata Belanda di antara para gerilyawan?
Terdengar suara perempuan memanggil Tatang. Namun, tidak ada siapa-siapa di ruang pameran. Suara itu semakin jelas, asalnya dari sebuah lukisan. Mungkinkah lukisan bisa berbicara? Ternyata mungkin. Bahkan, Tatang ikut terserap masuk ke dunia lukisan. Orang-orang di dalam lukisan itu ternyata hidup! Jangan-jangan... mereka juga melihat pelaku pencurian lukisan kemarin malam. Apakah Tatang harus …
Pak Gangsir ingin menjadi pemalas sepanjang masa di negeri Sang Prabu Indrabuwana. Tidak perlu bekerja, apalagi berpanas-panas menanam padi. Ia bersama Si Gangsir, anaknya, pun mengatur siasat berpura-pura menjadi juru ramal mumpuni. Namun, sial bagi Pak Gangsir! Keahlian palsunya itu ketahuan Prabu Indrabuwana. Pak Gangsir harus menggantikan juru ramal istana yang baru saja dihukum mati karena…
Gawat! Tangan Yun tidak bisa berhenti menabuh genderang. Adi tiba-tiba juga terus menari. Begitu mereka berhenti, kabut perlahan menyelimuti. Mereka tidak lagi berada di gudang belakang rumah. Sekeliling mereka berubah menjadi hutan rimba. Sekelompok orang membawa kamera, senapan, dan ransel. Sebenarnya, ke mana genderang keramat itu membawa Yun dan Adi pergi?
Setelah tersengat listrik, Prim mendadak menjadi genius. Ia bisa memperbaiki apa saja, bahkan mencoba merancang pesawat antigravitasi. Suatu malam, aliran listrik di sekitar Lembang terputus dan banyak kendaraan mogok di jalan. Prim yakin, gangguan itu tidak biasa. Bisa jadi suatu benda mekanis dari luar angkasa. Mungkinkah ada makhluk asing yang mencoba 'bertamu' ke Bumi?